Setidaknya ada dua sarana untuk membuat media pembelajaran secara online, yaitu dengan model moodle dan atutor. Apa kelebihan dan kelemahan antara keduanya ? Sebaiknya kita bahas bersama-sama kelebihan dan kekurangan keduanya.
Untuk membandingkan moodle dan atutor, maka saya akan mengunjungi websitus: moodle.org, atutor.ca, jogjabelajar.org dan blog punyanya ridwan sanjaya (penulis buku atutor). Jika Anda mengunjungi moodle maka di library situs ini Anda dapat melihat contoh-contoh situs yang dibuat dengan moodle, termasuk moodle-moodle berbahasa indonesia.
Moodle dan atutor merupakan website yang dikembangkan dengan konsep CMS (Content Management System). Untuk meng-online-kan moodle, maka Anda harus menyiapkan space minimal 50 MB, dan ukuran ini menurut saya terlalu besar (belum termasuk domainnya)
Sedangkan jika Anda ingin meng-online-kan atutor, maka Anda cukup mempunyai space 1 MB, namun belum termasuk instalasi feature-feature lainnya. Jika dibandingkan dengan moodle, space atutor jauh lebih kecil. Besarnya space untuk moodle memang sebanding dengan fasilitas yang disediakan, karena dengan moodle kita dapat memasukkan feature-feature yang lebih menarik.
Lalu, apa pilihan Anda ? Jika Anda pengguna person (bayar hosting sendiri), sebaiknya Anda gunakan atutor karena biayanya relatif lebih urah, sedangkan Anda ingin membuat untuk lembaga atau institusi maka tidak ada salahnya Anda gunakan moodle.
Untuk kelebihan-kelebihan atutor Anda dapat melihat artikel punyanya ridwan sanjaya, sedangkan untuk moodle nya Anda bisa login ke jogjabelajar.org. Menurut ridwan sanjaya, atutor dapat digabungkan dengan joomla (CMS) sehingga dapat dibuat dalam satu sistem Untuk men-online-kan joomla, minimal Anda harus punya space hosting 15 MB. Joomla sendiri menutut saya CMS yang menarik dan mudah untuk dikembangkan. Sehingga jika digabungkan dengan atutor, situs e-learning Anda akan menjadi lebih menarik. Mau buat e-larning ?
0 komentar:
Posting Komentar